Jumat, 15 Februari 2013


PENGHEMATAN PENGGUNAAN PUPUK DENGAN MENGGUNAKAN BAGAN WARNA DAUN (BWD)

1. Pendahuluan
Pertumbuhan tanaman yang baik dan hasil yang tinggi membutuhkan suplai nitrogen (N) yang cukup, bila suplai N tak cukup tanaman akan mengalami kekurangan N, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan organ dan keseluruhan tanaman yang tidak normal. Gejala kekurangan N yang paling jelas dan biasa terlihat adalah berkurangnya warna hijau dari dedaunan (chlorosis), yang umumnya agak terdistribusi merata pada keseluruhan daun. Daun menjadi lebih pucat, menguning, dan pada kondisi kekurangan N yang gawat menjadi mati. Pada tanaman serealia, kekurangan N ditandai oleh berkurangnya anakan; jumlah malai per satuan luas dan juga jumlah gabah per malai berkurang. Karena itu, pertumbuhan dan hasil tanaman, khususnya padi, berhubungan erat dengan warna hijau dari daun.
Efisiensi penggunaan pupuk N rendah, hanya 19-47% dari N yang diberikan bisa diserap tanaman padi. Pemberian N yang tepat waktu ke tanaman adalah suatu usaha yang dapat meningkatkan efisiensi N, sedangkan tiga kali pemberian pupuk N pada padi sawah biasa disarankan untuk mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi. Disamping itu, mengetahui kapan tanaman padi benar-benar memerlukan tambahan pupuk N akan sangat membantu, dan ini dapat memberikan peningkatan efisiensi serapan N yang nyata; dan ini dapat dilakukan dengan memonitor warna daun tanaman padi.
Warna daun adalah suatu indikator yang berguna bagi kebutuhan pupuk N tanaman padi. Daun yang bewarna pucat atau hijau kekuningan menunjukkan bahwa tanaman kekurangan N. Terdapat dua metoda pengukuran warna daun dengan mudah dilapang; menggunakan peralatan mesin dan menggunakan alat sederhana. Beberapa alat pengukur ini mempunyai kekurangan seperti kerusakan pada tanaman, memerlukan peralatan yang mahal, dan kesulitan dalam pengukuran.
Skala warna, yang tersusun dari suatu seri warna hijau, dari hijau kekuningan sampai hijau tua, sesuai dengan warna-warna daun di lapang, dapat digunakan untuk mengukur warna daun. Bila suatu nilai warna daun lebih rendah dari batas kritis tertentu, maka tanaman memerlukan pupuk N tambahan. Bagan Warna Daun (BWD) yang didistribusikan oleh CREMNET-IRRI untuk tanaman padi, adalah suatu alat yang sederhana, mudah digunakan dan tidak mahal, untuk menentukan waktu pemupukan N pada tanaman padi. Alat ini cocok untuk mengoptimalkan penggunaan N, untuk berbagai sumber pupuk N yang diberikan. Alat ini terdiri dari empat warna hijau, dari hijau kekuningan sampai hijau tua. BWD ini lah yang ingin kita kenalkan secara luas pada komunitas pertanian di NAD, termasuk para penyuluh dan petani. Lebih jauh, tulisan ini juga dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang pentingnya pemupukan N pada tanaman padi dan dasar pengertian tentang penggunaan BWD.

2. Pesan kunci :
§  Waktu pemupukan N yang tepat pada tanaman dapat meningkatkan efisiensi
§  Gejala kekurangan N paling jelas dan umum adalah berkurangnya warna hijau dari daun
§  BWD merupakan alat sederhana yang mudah digunakan dan murah, untuk menentukan waktu pemupukan N pada tanaman padi

3. Penggunaan Pupuk secara  Hemat
Prinsip Penggunaan Pupuk Secara Hemat :
§   Menentukan takaran, waktu, dan cara pemupukan yang tepat menurut lokasi dan musim tanam.
§   Berdasarkan target hasil dan ketersediaan hara dlm tanah
§   Murah dan mudah dilakukan.
§   Dapat dikerjakan sendiri oleh petani

4. Alat bantu pengukur status hara tanah
   Bagan Warna Daun (BWD)  untuk N
   Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)
   Uji Petak Omisi (N, P, K, S)
   Peta status hara skala 1 : 50.000.
   Riwayat penggunaan pupuk dan hasil yang biasa dicapai petani.
   Rekomendasi pemupukan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 40/2007.

5. Bagan Warna Daun (BWD)
Pada BWD terdapat empat skala warna, masing-masing warna mencerminkan tingkat kehijauan daun dan status N pada tanaman padi.





6. Cara Melakukan Pemupukan Secara Hemat Dengan BWD
   Pilih lima daun secara acak pada setiap petak sawah
   Daun yang di ukur adalah yang sudah terbuka penuh
   Bandingkan bagian tengah daun tersebut dengan BWD
   Pada saat melakukan pengukuran, daun harus terlindung dari sinar matahari , dapat menggunakan tubuh, payung dll
   Nilai hasil pengukuran dicatat dan dirata-ratakan
   Jika hasil rata-rata kurang dari 4 maka perlu segera diberikan tabahan pupuk N
   Jika hasil rata-rata sama dengan 4 maka tidak perlu di tambah pupuk
   Pengukuran warna daun dilakukan setiap tujuh hari mulai 14 hari setelah tanam

7. Pemupukan  N  Susulan Berdasar Hasil BWD



Pembacaan BWD
Target hasil
7ton/ Ha
8 Ton/ Ha
9 Ton/ Ha
Dosis pemupukan Urea (Kg/Ha)
Pemupukan N  ke-2 (21-28 HST)
BWD≤ 3,0
125
150
175
BWD = 3,5
100
125
150
BWD ≥ 4,0
50
50
75
Pewmupukan N ke 3 (35-45 HST)
BWD≤ 3,0
125
150
175
BWD = 3,5
100
125
150
BWD ≥ 4,0
50
50
75


Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi




Persiapan penggunaan BWD



Cara penggunaan BWD