PENGHEMATAN PENGGUNAAN PUPUK DENGAN
MENGGUNAKAN BAGAN WARNA DAUN (BWD)
1. Pendahuluan
Pertumbuhan tanaman yang baik dan hasil yang tinggi membutuhkan
suplai nitrogen (N) yang cukup, bila suplai N tak cukup tanaman akan mengalami
kekurangan N, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan organ dan keseluruhan tanaman
yang tidak normal. Gejala kekurangan N yang paling jelas dan biasa terlihat
adalah berkurangnya warna hijau dari dedaunan (chlorosis), yang umumnya agak terdistribusi
merata pada keseluruhan daun. Daun menjadi lebih pucat, menguning, dan pada
kondisi kekurangan N yang gawat menjadi mati. Pada tanaman serealia, kekurangan
N ditandai oleh berkurangnya anakan; jumlah malai per satuan luas dan juga
jumlah gabah per malai berkurang. Karena itu, pertumbuhan dan hasil tanaman,
khususnya padi, berhubungan erat dengan warna hijau dari daun.
Efisiensi penggunaan pupuk N rendah, hanya 19-47% dari N yang
diberikan bisa diserap tanaman padi. Pemberian N yang tepat waktu ke tanaman
adalah suatu usaha yang dapat meningkatkan efisiensi N, sedangkan tiga kali
pemberian pupuk N pada padi sawah biasa disarankan untuk mendapatkan efisiensi
yang lebih tinggi. Disamping itu, mengetahui kapan tanaman padi benar-benar
memerlukan tambahan pupuk N akan sangat membantu, dan ini dapat memberikan
peningkatan efisiensi serapan N yang nyata; dan ini dapat dilakukan dengan
memonitor warna daun tanaman padi.
Warna
daun adalah suatu indikator yang berguna bagi kebutuhan pupuk N tanaman padi.
Daun yang bewarna pucat atau hijau kekuningan menunjukkan bahwa tanaman
kekurangan N. Terdapat dua metoda pengukuran warna daun dengan mudah dilapang;
menggunakan peralatan mesin dan menggunakan alat sederhana. Beberapa alat
pengukur ini mempunyai kekurangan seperti kerusakan pada tanaman, memerlukan
peralatan yang mahal, dan kesulitan dalam pengukuran.
Skala warna, yang tersusun dari suatu seri warna hijau, dari hijau
kekuningan sampai hijau tua, sesuai dengan warna-warna daun di lapang, dapat
digunakan untuk mengukur warna daun. Bila suatu nilai warna daun lebih rendah
dari batas kritis tertentu, maka tanaman memerlukan pupuk N tambahan. Bagan
Warna Daun (BWD) yang didistribusikan oleh CREMNET-IRRI untuk tanaman padi,
adalah suatu alat yang sederhana, mudah digunakan dan tidak mahal, untuk
menentukan waktu pemupukan N pada tanaman padi. Alat ini cocok untuk
mengoptimalkan penggunaan N, untuk berbagai sumber pupuk N yang diberikan. Alat
ini terdiri dari empat warna hijau, dari hijau kekuningan sampai hijau tua. BWD
ini lah yang ingin kita kenalkan secara luas pada komunitas pertanian di NAD,
termasuk para penyuluh dan petani. Lebih jauh, tulisan ini juga dimaksudkan
untuk memberikan pengertian tentang pentingnya pemupukan N pada tanaman padi
dan dasar pengertian tentang penggunaan BWD.
2. Pesan kunci :
§
Waktu pemupukan N yang tepat pada
tanaman dapat meningkatkan efisiensi
§
Gejala kekurangan N paling jelas dan
umum adalah berkurangnya warna hijau dari daun
§
BWD merupakan alat sederhana yang
mudah digunakan dan murah, untuk menentukan waktu pemupukan N pada tanaman padi
3. Penggunaan
Pupuk secara Hemat
Prinsip Penggunaan Pupuk
Secara Hemat :
§ Menentukan
takaran, waktu, dan cara pemupukan yang tepat menurut lokasi dan musim tanam.
§ Berdasarkan target hasil dan ketersediaan hara dlm tanah
§ Murah
dan mudah dilakukan.
§ Dapat
dikerjakan sendiri oleh petani
4. Alat bantu pengukur status hara
tanah
Bagan Warna Daun (BWD)
untuk N
Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)
Uji Petak Omisi (N, P, K, S)
Peta status hara skala 1 : 50.000.
Riwayat penggunaan pupuk dan hasil yang biasa dicapai
petani.
Rekomendasi pemupukan berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian No. 40/2007.
5. Bagan Warna Daun (BWD)
Pada BWD terdapat empat
skala warna, masing-masing warna mencerminkan tingkat kehijauan daun dan status
N pada tanaman padi.
6. Cara
Melakukan Pemupukan Secara Hemat Dengan BWD
Pilih
lima daun secara acak pada setiap petak sawah
Daun
yang di ukur adalah yang sudah terbuka penuh
Bandingkan
bagian tengah daun tersebut dengan BWD
Pada
saat melakukan pengukuran, daun harus terlindung dari sinar matahari , dapat
menggunakan tubuh, payung dll
Nilai
hasil pengukuran dicatat dan dirata-ratakan
Jika
hasil rata-rata kurang dari 4 maka perlu segera diberikan tabahan pupuk N
Jika
hasil rata-rata sama dengan 4 maka tidak perlu di tambah pupuk
Pengukuran
warna daun dilakukan setiap tujuh hari mulai 14 hari setelah tanam
7. Pemupukan N
Susulan
Berdasar Hasil BWD
Pembacaan
BWD
|
Target
hasil
|
||
7ton/ Ha
|
8 Ton/ Ha
|
9 Ton/ Ha
|
|
Dosis
pemupukan Urea (Kg/Ha)
|
|||
Pemupukan
N ke-2 (21-28 HST)
|
|||
BWD≤ 3,0
|
125
|
150
|
175
|
BWD = 3,5
|
100
|
125
|
150
|
BWD ≥ 4,0
|
50
|
50
|
75
|
Pewmupukan
N ke 3 (35-45 HST)
|
|||
BWD≤ 3,0
|
125
|
150
|
175
|
BWD = 3,5
|
100
|
125
|
150
|
BWD ≥ 4,0
|
50
|
50
|
75
|
Sumber:
Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi