Rabu, 28 November 2012

PENGENDALIAN TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer Rob & Kloss)


PENGENDALIAN TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer Rob & Kloss)


Tikus sawah merupakan salah satu hama yang biasa menyerang tanaman padi, tikus sawah bisa dikatakan sebagai salah satu momok bagi petani karena sulitnya pengendalian, dan cara perkembangbiakan yang sangat cepat.

BIOEKOLOGI

Bagian punggung berwarna coklat muda berbercak hitam, perut dan dada putih, panjang kepala dengan badan 130-210 mm, ekor 120-200 mm dan tungkai 34-43 mm, jumlah putting susu tikus betina 12 buah, 3 pasang didada dan 3 pasang diperut.
Tikus jantan siap kawin pada umur 60 hari,sedangkan tikus betina siap kawin pada umur 8 hari. Masa bunting berlangsung selama 19-23 hari . Dua hari setelah melahirka tikus betina mampu kawin lagi. Secara teoritis dari 1 pasang tikus dapat menjadi ± 2000 ekordalam waktu 1 tahun.

TEKNIK PENGENDALIAN

Pengendalian tikus harus sudah dilaksanakan pada saat tanaman padi dipersemaian sampai anaan maksimum dengan teknik pengendalian sebagai berikut :
  1.  Pada saat pra tanam atau pengolahan tanah dilakukan gropyokan, sanitasi lingkungan dan pengumpanan beracun di habitatnya
  2.  Tanam serentak dengan selang < 10 hari dalam areal luas (± 300 Ha) sehingga masa generative tanaman hamper serempak yang diharapkan pertumbuhan populasi tikus dapat dideteksi dan upaya pengendalian dapat direncanakan dengan baik
  3.   Minimalisasi ukuran pematang dn tanggul disekitar persawahan sehingga mengurangi kesempatan pembuatan liang
  4. Sanitasi lingkungan persawahan (semak, rumput dan tempat persembunyian lainnya)
  5.  Pemagaran persemaian dengan plastic dan dikombinasikan dengan pemasangan perangkap bubu.
  6.  Pada tanaman muda dilakukan pemasangan umpan beracun, pengemposan, sanitasi lingkungan pemasangan pagar plastic dan dikombinasikan dengan perangkap bubu pada pertanaman yang berbatasan dengan sumber serangan.
  7.  Pemasangan bubu yang dikombinasikan dengan pagar plastic tanaman perangkap.
  8.  Pemanfaatan musuh alami antara lain kucing, anjing, ular sawah, burung elang dan burung hantu.

Sanitasi lingkungan sawah





Pengemposan



By lina wijayanti
bpp  ngunut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar