PEMANFAATAN MAKANAN NON BERAS YANG BERBAHAN BAKU LOKAL,SERTA
BERBAGAI NILAI GIZI DARI BAHAN PANGAN DAN
CARA PEMBUATAN LAPIS “CASSAVA “
Pernahkah anda ditanya oleh keluarga,sahabat ataupun teman sekantor
anda tentang “sudah makan atau belum.
Pertanyaan diatas tersebut menunjukkan pengaruh yang sangat besar terhadap konsumsi beras perkapita
pertahun . sebelum tahun 1984 sebenarnya penduduk Indonesia sudah menkonsumsi
makanan non beras setiap hari ,namun setelah negara kita sudah mendapat
predikat swasembada beras pada tahun 1984, kita banyak yang beranggapan salah ,
karena semua yang kita makan harus berasal dari beras/nasi dan tidak kita sadari walau sudah makan 5 potong
kue kalau ditanya jawabnya masih belum
makan.Benarkah demikian ? jawabnya :
Mulai sekarang marilah kita budayakan makan makanan non beras
yang berbahan baku lokal , mengingat tantangan yang kita hadapi semakin lama
semakin besar ,karena pertumbuhan penduduk yang semakin hari semakin bertambah
,sedangkan lahan kita yang kelola semakin hari semakin berkurang dengan adanya
alih fungsi lahan dari lahan prodoktif berubah jadi perumahan penduduk ,perkantoran ,pabrik dan lain
sebagainya .
Dengan fakta diatas ,kami mengajak semua
warga Indonesia dimana saja berada untuk membiasakan makan
makanan non beras yang berbahan baku lokal walau hanya sehari satu kali agar bisa
bisa melaksanakan program sesuai kebijakan Pemerintah:
PROGRAM KEBIJAKAN PEMERINTAH :
1. Inpres no 14 Th 1974 yang kemudian disempurnakan dengan Inpres No
20 Th 1979 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat.
2. GBHN 1988 tentang “Peningkatan prodoksi pangan baik beras maupun
non beras untuk memanfaatkan swasembada pangan .disamping itu juga ditujukan
untuk memperbaiki mutu gizi , antara lain melalui peng aneka - ragaman jenis
makanan serta peningkatan penyediaan protein nabati dan hewani dengan tetap
mempertahankan pola konsumsi pangan masyarakat setempat
3. UU No 7 Th 1996. Tentang pangan mendefinisikan ketahanan pangan
sebagai suatu kondisi terpenuhinya
pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,baik
jumlah maupun mutunya aman ,merata dan terjangkau’
4. PP 68 /2002 tentang ketahanan pangan pasal 9 yang menyatakan
tentang “Penganeka ragaman pangan dilakukan antara lain dengan “meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menkonsumsi aneka ragaman pangan dengan prinsip gizi
seimbang.
5. Peraturan Presiden NO 22 Tahun 2009 tentang kebijakan percepatan
peng aneka -ragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal.
Berikut berbagai nilai gizi dari bahan makanan dan resep pembuatan “lapis cassava “ atau lapis berbahan dari ketela pohon :
Komposisi Gizi per 100 gr bahan :
NO
|
Kandungan gizi
|
Ubi
kayu/ketela pohon
|
Keterangan
|
1
|
Kalori ( k kal )
|
146,00
|
|
2
|
Protein ( gr )
|
1,20
|
|
3
|
Lemak ( gr )
|
0,30
|
|
4
|
Karbohidrat ( gr )
|
34,70
|
|
5
|
Ca ( mg )
|
0,70
|
|
6
|
Posfor ( mg )
|
40,00
|
|
7
|
Fe ( mg )
|
0,70
|
|
8
|
Vitamin A
|
-
|
|
9
|
Vitamin B I ( mg )
|
0,06
|
|
10
|
Vitamin E
|
30,00
|
|
11
|
Air
|
62,50
|
%
|
12
|
Bagian yang tidak dapat
dimakan
|
75,00
|
%
|
Sumber : Dinas Kesehatan.
Komposisi gizi pada buah kelapa :
Tiap 100 gram bahan
No
|
Susunan kimia
|
Keterangan
|
1
|
Kadar air
|
90,56 %
|
2
|
Kalori
|
437
k kal
|
3
|
Minyak
|
26,67
|
4
|
Protein
|
10,67
|
5
|
Serat kasar
|
3,98
|
6
|
Karbohidrat
|
33,76
|
7
|
Glukosa
|
24,92
|
Sumber : Dinas Kesehatan.
Kandungan nutrisi gula pasir :
Per 100 gr bahan
NO
|
Kandungan gizi
|
Keterangan
|
1
|
Air
|
0 gr
|
2
|
Energi
|
307 k kal
|
3
|
Protein
|
0 gr
|
4
|
Total lemak
|
0 gr
|
5
|
Karbohidrat
|
99,9 gr
|
6
|
Serat
|
0 gr
|
7
|
Ampas
|
0 gr
|
Sumber : Dinas Kesehatan.
Komposisi gizi tape singkong,Tape ketan putih dan Tape ketan
hitam :
Tiap 100 gr bahan
No
|
Gizi
|
Tape
singkong
|
Tape
ketan putih
|
Tape
ketan hitam
|
1
|
Energi k kal
|
173
|
172
|
166
|
2
|
Protein ( gr )
|
0,5
|
3,0
|
3,8
|
3
|
Lemak ( gr )
|
0,1
|
0,5
|
1,0
|
4
|
Karbohidrat( gr )
|
42,5
|
37,5
|
34,4
|
5
|
Kalsium ( mg )
|
30,0
|
6,0
|
8,0
|
6
|
Fospor ( mg )
|
30
|
35
|
106,0
|
7
|
Vitamin BI( mg)
|
0,07
|
0,04
|
0,02
|
8
|
Besi ( mg )
|
0
|
0,5
|
1,6
|
9
|
Air ( gr )
|
56,1
|
50,9
|
50,2
|
Sumber : Dinas Kesehatan
RESEP LAPIS “ CASSAVA”
BAHAN :
v Ketela parut :
1000 gr
v Gula pasir : 150 gr
v Tape ketela : 100 gr
v Kelapa : 1 btr
v Air matang : 100 cc
v Pewarna dan penyedap
bila diperlukan
C CARA MEMBUAT LAPIS “ CASSAVA” :
v Ketela parut diperas
airnya ,pisahkan antara perasan ,air dan pati yang terdapat pada ketela parut.
v Gula pasir dan tape
ketela campur jadi satu ,lalu remas-remas dengan tangan sampai kalis ,kemudian tambahkan air matang ( 100 cc) dan pati yang yang berasal dari parutan ketela
,air yang berasal dari parutan ketela dibuang.
v Lalu masukkan kelapa
parut yang 50 % ( sisanya 50 % untuk hiasan tabur )
Aduk sampai rata
v Adonan siap dicetak
dengan cara dibungkus dengan daun pisang,kukus sampai matang
v Setelah dingin kue
dipotong sesuai dengan selera ,dan diatasnya taburi dengan kelapa parut
,sajikan
SELAMAT MENCOBA
POTO KEGIATAN PEMBUATAN KUE "LAPIS CASSAVA "
POTO KEGIATAN PEMBUATAN KUE "LAPIS CASSAVA "
Beberapa bahan kue lapis cassava sesuai resep tersebut diatas
Kue lapis cassava yang sudah dikukus/sudah
masak
Foto pemotongan kue lapis cassava
Ini tampilan kue si cantik lapis
"Cassava "
Bu.Kominah,Sp sedang menyajikan kue lapis Cassava
kepada PPL di BPP Kecamatan Ngunut
Kordinator I BPP Kec.Ngunut ( Bapak Hartadi ,AMd),Koordinator II (Bapak Subintoro Spt}
dan para Penyuluh di BPP Kecamatan Ngunut sedang uji rasa Kue "Lapis Cassava " di muka Kantor BPP Kecamatan Ngunut
dan para Penyuluh di BPP Kecamatan Ngunut sedang uji rasa Kue "Lapis Cassava " di muka Kantor BPP Kecamatan Ngunut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar